Jumat, 22 April 2016

Pengolahan Limbah di PT. Sinar Sosro

Berdasarkan kelas yang berlangsung pada 18 April 2016, kelas berisi tentang mahasiswa yang meceritakan apa yang di dapat saat study kunjungan dan hal yang ingin saya masukkan untuk tugas #pioti3.

Pengolahan Limbah

            Di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa, Sumatera Utara ada 2 jenis limbah industri yang di hasilkan, berikut pengolahannya:
1.  Limbah cair
a.  Preatreatment adalah pengolahan awal limbah cair the yang baru di buang dari pabrik sebelum memasuki proses tahapan utama. Berikut ini tahapan pengolahan awal tersebut:
1.      Screen Press alat ini digunakan untuk menyaring, menyeleksi dan membuang kotoran- kotoran dan padatan, seperti sampah pabrik, pipet, kertas, dan lainnya dari limbah.
2.      Sump pit adalah bak penampung sementara limbah dari screen press yang memiliki 2 unit pompa (influent pump) yan bertugas memompakan limbah ke bak equalisasi.
3.      Cooling tower Limbah cair yang masuk ke bak equalisasi oleh unit ini didinginkan terlebih dahulu.
4.      Bak equalisasi dan agitator  , bak ini adalah tempat menghomogenkan kualitas dan kuantitas air limbah yang masuk ke dalam bak ini serta sebagai tempat untuk prosesasi difikasi melalui fermentasi. Untuk mempercepat homogenisasi maka digunakan agitator. Penambahan bahan nutrisi juga di lakukan untuk makanan bakteri yaitu pupuk urea atau sumber nitrogen dan pupuk super phosphate (sumber posfat).
5.      Limbah dari bak equalisasi di pompakan di MUR (methane Upilow reactor) setelah melalui 2 tahap yaitu penetralan pH limbah dan tahap homogenisasi.

b. Pengolahan Limbah secara aerobic
1.    Bak Aerasi
Limbah yang keluar dari proses anaerobic memiliki kualitas limbah yang begitu baik, sehingga bak ini terjadi proses penyempurnaan. Limbah mengalami pengolahan oleh bakteri lumpur aerob, dimana baktteri pengolah materi-materi sisa yang terbiodegradasi pada proses aerobic menjadi CO2 dan sel bakteri baru.
2. Final clarifier
Pada bak ini prosesnya adalah pengendapan dimana Activated ludge dipisahkan dari air limbah yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi ke bak aerasi, ataupun bila di perlukan disirkulasi kembali ke bak equalisasi. Kotoran-kotoran yang melayang tersapu masuk ke bak effluent untuk di buang, sementara itu, air limbah bersih mengalir secara overflow ke kolam indikator.
3. Kolam indikator
Pada kolam ini diisikan dengan ikan sebagai indikatorkualitas air. Setelah dialirkan ke kolom indikator, air dibuang ke saluran pembuangan seperti selokan atau sungai.  Dari proses tersebut dapat terlihat sesuai lampiran bahwa air yang kotor dibuang kembali ke alam dalam keadaan bersih dengan proses pengolahan yang baik.
2.     Limbah Padat
a. Thermofil yaitu pengolahan dengan menggunakan jamur dan bakteri thermofil.
Proses pengolahan limbah padat ini adalah sebagai berikut:
1. Ampas teh
Ampas teh dari sisa penyeduhan di letakkan pada bak atau tempat khusus yang telah disediakan.
2. Pendinginan
Ampas teh yang telah dibiarkan di tanah akan di dinginkan selama satu hari.

3.  Penguraian
Penguraian dengan penanaman mikroorganisme pada proses ini diberikan mikroorganisme untuk menguraikan ampas teh atau zatorganic.
4.     Pembalikan
Setelah melalui proses di atas maka dilanjutkan dengan proses pembalikan dengan waktu seminggu sekali
5. Kompos
Setelah pembalikan ampas teh di biarkan membusuk selama 1 bulan dan kemudian akan menjadi kompos.

b. Fertilisasi kompos adalah pengolahan limbah menggunakan bantuan organisme yaitu cacing. Ada dua jenis cacing yang digunakan dalam proses tersebut yaitu cacing local dan cacing impor (Prancis). Cacing Prancis dianggap paling rakus dalam mengkonsumsi ampas teh sehingga penggunaannya diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan limbah ampas teh. Proses tersebut adalah :
1.      Ampas teh
Ampas teh dari sisa penyeduhan di letakkan pada bak atau tempat khusus yang telah disediakan.
2.      Pendinginan
Ampas teh yang telah dibiarkan di tanah akan di dinginkan selama satu hari.
3.      Fertilisasi

Cacing dimasukkan pada bak atau tempat khusus yang berisi ampas teh yang telah didinginkan. Mereka akan menyelam ke dasar bak dan mengkonsumsi ampas teh tersebut dari dasar. Cacing-cacing itu akan berekskresi dan kotoran cacing itulah yang menjadi kompos. Pupuk kompos siap dipanen jika cacing-cacing tersebut telah sampai ke permukaan bak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar