Mulut mu harimau mu. Itulah pribahasa yang terjadi pada artis Zaskia Gotik. Lawaknya di acara musik di salah satu televisi swasta, Selasa (15/3/2016) pagi , membuat pedangdut ini dibully di dunia maya. Si Goyang itik dianggap telah menghina lambang negara dan hari keramat bangsa Indonesia, yaitu Hari proklamasi untuk dijadikan bahan leluconan.
"Neng nggak bisa tidur semalam. Neng enggak tahu kalau itu nggak boleh. Ini mah cuma becabda,"kata Zaskia Gotik dengan logat Sunda, saat dihubungi Liputan6.com melalui telepon, Rabu (16/3/2016) pagi.
Diketahui dala salah satu segmen di acara itu, Zaskia terlibat dalam sebuah game atay kuis bersama perserta lainnya, Julia Perez dan Ayu Ting Ting. "iya ini mah enggak sengaja. Murni keceplosan," tanbah nama lengkap pemilik Surkianih ini.
Dalam salah satu segmen secara yang di siarkan live itu, Zaskia menjawab pertanyaan dari pelawak Denny Cagur, dengan asal-asalan.Misalnya , tanggal 32 Agustus sebagai hari Proklmasi. Bahlam. sebelumnya debgab oertabtaab tabg sana yaitu kepa hari Proklamasi Indonesia, dengan santai nya Zaskia Gotik menjawab; 'setelah azan Subuh'.
Di bagain lain, lawakan Zaskia Gotik bahkan lebih kebablasan. Ketika ditanya apa lambang sila kelima Pancasila, si Neng melawak habis. Dia menjawab "bebek nungging". "Neng minta maaf," katanya di ujung telepon dengan suara lirih.
Analisa
Menurut analisa kelompok kami, kasus ini merupakaan pencerminan bahwa industri hiburan di negara ini (Indonesia) cukup mengkhawatirkan. Karena sistem penyiaran yang kurang ketat dalam mempublikasikan suatu acara. Dan juga kurang selektifnya suatu stasiun telivisi dalam memilih publik figur yang tepat untuk mengisi acara yang akan di tanyangkan. Seharusnya industri hiburan di Indonesia mempunyai standarisasi dalam memilih seseorang untuk menjadi publik figur yang akan meramaikan industri hiburan di negara ini. Bukan hanya bakat yang garus di penuhi seseorang, akan tetapi attitude serta intelektual juga penting dalam perekrutan public figur.
Indonesia seharusnya bercermin kepada negara lain yang mempunyai standarisasi dalam perekrutan seorang public figur untuk meramaikan industri hiburan di negaranya. Seperti salah satu negara yang melalui suatu agency yang memiliki standarisasi tertentu untuk menjadi public figur. Karena adanya suatu agency yang memiliki standarisasi tertentu untuk menjadi public figur. Karena adanya suatu agency dapat membuat industri hiburan lebih terorganisir dalam perekrutan public figur, Dan adanya salah satu tugas agency untuk mendidik calon public figur sebelum debut menjadi seorang artis. Seorang calon public figur di didik oleh agency bukan hanya untuk bakatnya tetapi juga mendidik attitude dan intelektualnya. Itu sebab nya acara televisi yang di tayangkan oleh negara tersebut berkualitas dan dapat menghibur penonton yang menyaksikannya.
Apabila Indonesia bisa menerapkan sistem agency tersebut, bukan hanya seorang public figur berkualitas yang akan di lahirkan untuk meramaikan industri hiburan. Tetapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah devia negara dari pembayaran pajak oleh agency.
Terkait dari kasus diatas kita dapat menyimpulkan bahwa menjadi public figur tidak bisa hanya menjual bakat, bahwa memiliki wawasan yang luas juga menjadi faktor sebagaimana publik figur yang dibutuhkan . Sedangkan sosok di atas mencerminkan kurang nya wawasan maupun intelektual yang dimiliki pada diri sosok tersebut. Mengapa publik figur harus menjadi figur yang baik? Karna terhubung dengan kasus diatas, penyiaran acara game show suatu saluran televisi swasta yang menyiarkan acara tersebut diyakini tidak hanya disaksikan oleh orang dewasa saja melainkan anak-anak dibawah umur dapat menjadi bahan gurauan yang tidak seharusnya dijadikan gurauan, karna ada sanksi tertentu, oleh karna itu baiknya ia dapat menjaga perkataannya serta attitude nya dengan baik. Seorang public figur yang baik dapat menempatkan diri sebagaimana tempatnya.
Adanya kasus ini kami juga menyimpulkan bahwa industri hiburan di Indonesia terutama tayangan televisi sudah banyak mengandung ajaran kebodohan bagi penonton. Kami melihat dengan cara sederhana bahwa industri hiburan di Indonesia sama saja seperti industri lainnya, Ada hubungan atara produsen, distributor dan konsumen. Produsen yang menciptakan ( Berupa acara televisi ), distributor yang memasarkan produk (berupa acara televisi ini ), distributor yang akan memasarkan produk (stasiun televisi) dan konsumen yang menikmati acara televisi. Yang sulit dalam sebuah kegiatan industri adalah pada tahap penciptaan dan cara memasarkan produk. Dalam pemasaran sebuah produk harus di sesuaikan dengan kelas pasar mana yang dituju. Ditinjau dari kelas yang paling banyak di indonesia adalah kelas menengah. Tetapi mengapa acara televisi sekarang banyak mencerminkan bahwa acara disesuaikan untuk masyarakan kelas kebawah? Karena prosuden dan distributor kurang inovatid dan kreatif dalam membuat acara yang menarik dan mendidik. Sedangkan kenapa masyarakat kelas menengah tetap menikmati acara televisi tersebut? Ya karena mereka tidak punya pilihan lain selain menikmati acara televisi yang setiap hari ditanyangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar